- Menentukan topologi jaringan yang akan digunakan. Topologi dan konfigurasi akan menentukan bagaimana sebuah firewall dalam jaringan di bangun. Dengan topologi yang jelas maka akan mudah membayangkan apa saja yang akan di atur dalam sebuah firewall.
- Menentukan kebijakan ( policy). Policy ditentukan untuk mengatur aturan yang akan di berlakukan. Dengan aturan yang jelas, maka kebijakan bisa dilaksanakan.’
- Menentukan service yang boleh dan tidak boleh dijalankan atau dilewatkan. Semua service program harus di identifikasi sehingga mudah mengaturnya.
- Menentukan user yang menggunakan policy, kadang dalam sebuah kantor, aturan tidak diberlakukan sama. Dengan menentukan user yang akan menggunakan layanan, maka firewall di disain untuk lebih flexible.
- Menerapkan kebijakan, aturan, dan prosedur dalam mengimplementasi sebuah firewall. setelah semua aturan, kebijakan dan user di identifikasi, firewall siap di terapkan
- Setelah semua berjalan, selanjudnya melakukan sosialisasi terhadap apa yang telah di atur dalam firewall sehingga user tidak merasa bingung, marah dan menyalahkan. Dengan sosialisasi maka tidak akan terjadi kesalah pahaman, ketidak setujuan dll .
sumber : http://www.deskapahendri.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar